UPN “Veteran” Jawa Timur meresmikan Gedung Kuliah Bersama (GKB) yang bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, 25 November 2020. Peresmian Gedung yang dilakukan bersama dengan pameran virtual Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Dialog Bela Negara.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur , Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT mengungkapkan, gedung Kuliah Bersama nantinya akan digunakan untuk mata kuliah umum yaitu Agama, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kepemimpinan, Kewarganegaraan, Kewirausahaan dan Bela Negara.
Gedung GKB dapat menampung sebanyak 19.200 mahasiswa untuk melayani perkuliahan 8 MKU dalam setiap minggu, yang dikelola dengan professional oleh Ketua Program MKU dan sekretaris Program MKU beserta para Koordinator MKU.
Sementara untuk Program Studi (Prodi) bisa dimanfaatkan untuk laboratorium. Tak hanya peresmian gedung, dalam kesempatan ini juga menggelar pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) yang merupakan unggulan UPN Veteran Jawa Timur.
“Kami sudah mempunyai 150 TTG dan tersebar di seluruh Indonesia. Kita mendidik mahasiswa untuk menjadi entreprenuer dan start-up dan kita dorong untuk menjadi tenant jangkar,” kata Prof Fauzi. Tahun ini, lanjut Rektor. hal itu sudah terwujud dengan 58 tenan yang melakukan inkubasi di UPN, 11 diantaranya sudah jangkar atau memiliki pabrik, perusahaan dan eksport. ”Ini membanggakan bagi UPN jatim untuk mendorong entrepreneur muda. Kami berharap para alumni tidak hanya mencari pekerjaan tapi bisa menghasilkan pekerjaan,” ujar dia.
Dikatakan Prof Fauzi, tahun ini pihaknya juga melakukan implementasikan merdeka belajar “Kampus Mederka” melalui berbagai program yang dicanangkan. Salah satunya melalui Program Permadi. Di mana mahasiswa bisa mengambil perkuliahan lebib dari satu prodi. Prof Fauzi mencontohkan, seperti Prodi Ilmu Komunikasi bisa ambil prodi komputer atau DKV. ”Bisa ambil Prodi -prodi yang lain juga. Kita kasih kesempatan 20 sks dalam satu semester agar mereka bisa mengambil matkul di lintas Prodi lain,” katanya
Dalam program ini diikuti sebanyak 450 mahasiswa yang tersebar di 21 prodi dan tujuan yang terdapat 54 mata kuliah yang diambil. Kemudian, program Permata Sakti yang diikuti 182 peserta tahun ini. Kalau program ini lintas perguruan tinggi, ada yang kuliah di UI, ITB, Merauke, Gorontalo, UNHAS Makassar. Tidak saja kuliah di UPN (Veteran Jatim) tapi bisa kuliah di PTN lain maksimal 20 SKS.
Terkait program ini, UPN juga bekerjasama dengan 200 PTN dan PTS di Indonesia. Sedangkan kerjasama luar negeri sebanyak 50 perguruan tinggi dan perusahan. Jadi para mahasiswa semester IV mendaftar dulu nanti akan ada dosen pendamping sampai mereka pulang. Jadi, semester I hingga semester III ada fokus mengikuti perkuliahan di Prodinya, semester IV hingga semester VII mereka ambil program kredit SKS, semester VIII sudah kembali untuk tugas akhirnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk magang perusahaan sebanyak 150 mahasiswa mengikuti selama satu semester. Dan diakui kreditnya.
“Selama satu semester mereka bisa magang atau membangun desa, Nanti kita akui sebagai kredit lapangan. Misalnya di masyarakat ada program produksi, maka akan kita apply di prodi serupa. Ada tim yang akan menghitung SKS,” jelas Prof Fauzi.
Terakhir, UPN Veteran Jatim juga memberikan Program ICT (International Credit Transfer) yang diikuti 14 mahasiswa dikirim ke Australia, Amerika dan banyak negara lain. Kedepan akan dikembangkan program – program ini dan ditingkatkan jumlahnya. UPN bekerja dengan perusahaan besar, misal Telkom, PLN kurang lebih ada 60 termasuk perusahaan ke luar negeri.